Feng Shui Adalah

Feng Shui Adalah

Mewakili ‘Sepuluh Perintah’

Salah satu interpretasi angka 10 yang paling terkenal adalah ‘Sepuluh Perintah’ yang merupakan kode moral yang harus diikuti oleh semua orang. Perintah-perintah ini berfungsi sebagai panduan etis bagi manusia untuk hidup dan masih relevan hingga saat ini.

Sepuluh Perintah juga merupakan pengingat akan belas kasih Tuhan, karena menyatakan bahwa kita harus memperlakukan orang lain dengan hormat dan kebaikan, dan bahwa kita harus selalu setia kepada-Nya. Secara keseluruhan, Sepuluh Perintah mewakili kode moral yang kuat yang tidak lekang oleh waktu.

Elemen tanah atau bumi

Elemen bumi adalah tempat dari isi alam untuk berpijak serta tumbuh. Dalam ilmu Feng Shui, elemen tanah, memiliki sifat dasar membumi yang artinya sederhana serta pendiam.

Sikap pendiam tersebut, kadang dapat membuat lawan bicara merasa bingung, sehingga seringkali disangka pasif. Akan tetapi, elemen tanah dapat membantu seseorang untuk tumbuh serta stabil.

Sari seluruh elemen dasar dalam Feng Shui, elemen tanah merupakan elemen yang paling damai, stabil sekaligus menenangkan. Dalam ilmu Feng Shui, elemen tanah erat kaitannya dengan warna kuning.

Elemen ini merupakan elemen yang berada di dalam bumi serta tubuh seseorang. Dalam tubuh seseorang, terdapat banyak unsur maupun zat logam yaitu magnesium, zat besi serta unsur logam lainnya.

Berbeda dengan elemen tanah, elemen logam cenderung memiliki sifat dasar yang keras, dingin serta memiliki pikiran tajam dan cara bertutur yang tajam pula. Akan tetapi, elemen logam ini juga memiliki sifat positif, yaitu sangat serius ketika menangani usaha yang telah ia minati. Selain itu, logam seringkali digunakan sebagai senjata, sehingga elemen ini pun terkesan kuat.

Pada elemen logam, elemen ini berhubunngan erat dengan kekuatan mental serta ketajaman dan memengaruhi kecerdasan. Elemen logam, diasosiasikan dengan warna putih.

Elemen keempat ini memiliki makna transformasi serta ekspansi. Dari kelima elemen dasar Feng Shui, elemen apilah yang paling stabil di antara kelimanya. Sebagai elemen paling stabil, elemen ini memiliki sifat dasar yang penuh semangat, bergairah, provokatif, membakar, menghangatkan akan tetapi dapat melukai lawan atau musuhnya.

Meskipun dikenal penuh semangat dan provakatif, elemen api juga dikenal sering melucu. Elemen ini, diasosiasikan dengan warna merah.

Elemen kelima ini sangat berguna sebagai perilis sekaligus pembaharuan. Dengan menggunakan elemen air, maka akan diperoleh kejelasan, relaksasi, hingga inspirasi untuk dapat menghadirkan suatu kerelaan.

Air sebagai elemen dasar dari Feng Shui digambarkan sebagai sebuah kebutuhan vital untuk seluruh makhluk hidup yang ada di bumi. Elemen air digambarkan sebagai elemen yang memiliki sifat dasar tenang, mampu berpikir secara dalam serta mampu membuat lawan bicara hanyut dengan perkataannya.

Elemen air dalam Feng Shui digambarkan sebagai elemen yang fleksibel, akan tetapi sering kali memiliki sifat negatif, yaitu sering tidak memiliki pendirian yang tetap. Elemen ini juga diasosiasikan dengan warna hitam.

Dari kelima elemen dasar Feng Shui tersebut, kelimanua menggambarkan dua siklus keseimbangan, yaitu siklus dari penciptaan serta siklus penghancuran. Dari kedua siklus tersebut, kelima elemen dasar memiliki peranan masing-masing.

Pada siklus penciptaan, elemen kayu dapat menghidupkan api, elemen api dapat menciptakan bumi dan abu, elemen tanah atau bumi dapat menghasilkan logam, elemen logam dapat mengumpulkan air dan elemen air dapat menumbuhkan kayu.

Sedangkan pada siklus penghancuran, elemen kayu memakan bumi, elemen bumi akan menghidap air, elemen air dapat mematikan api, elemen api dapat melelehkan logam, elemen logam dapat membelah kayu.

Itulah penjelasan mengenai pengertian Feng Shui, sedikit sejarahnya serta kelima elemen dasar dalam ilmu Feng Shui yang memiliki fungsi-fungsinya masing-masing dalam siklus penciptaan serta siklus penghancuran.

Selain berperan untuk menghadirkan energi baik dan menepis energi buruk dalam hunian, Feng Shui juga dapat melihat masa depan dan menganalisis hal-hal lainnya.

Apabila Grameds tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Feng Shui, Grameds dapat membeli buku dan membaca buku mengenai ilmu Feng Shui yang tersedia di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu menyediakan beragam buku berkualitas untuk Grameds. Jadi tunggu apa lagi? Segera beli dan miliki bukunya sekarang juga!

Pengertian dan Sejarah Feng Shui

Feng Shui berasal dari bahasa Mandarin.

Feng Shui adalah sebuah sistem China kuno yang mengatur mengenai pengaturan spasial, struktur maupun tempat serta orientasi yang memiliki hubungan dengan aliran energi, agar adanya keselarasan dengan kekuatan rohani yang menghuni suatu tempat, sehingga dapat mewujudkan hidup yang harmonis.

Ada dua jenis qi dalam Feng Shui, taitu aliran qi baik serta sheng qi yang bermanfaat, baik serta positif dan qi yang berbahaya maupun negatif yaitu sha qi atau qi yang membunuh.

Pada sekitar tahun 551 SM hingga 479 SM pada zaman Kong Hu Cu, ilmu Feng Shui digunakan untuk menentukan lokasi dari Istana Kekaisaran, tujuannya agar lokasi tersebut dapat selaras dengan pergerakan yang ada di langit.

Namun, pada awal kemunculan ilmu Feng Shui, yaitu pada abad ke 16 hingga abad ke 2 SM, Feng Shui digunakan sebagai sebuah metode untuk melakukan peramalan dengan menggunakan cangkang kura-kura, untuk menilai apakah suatu lokasi dinilai aman atau menguntungkan untuk ditinggali atau tidak.

Pakar ilmu tersebut, disebut sebagai Fang Shi, yaitu seseorang yang mempelajari mengenai ilmu alam serta metafisika. Lalu, dalam perkembangannya, Feng Shui pun mengalami perubahan. Pada abad ke 2 SM hingga abad ke 2 Masehi, Feng Shui yang dulunya disebut Bu Zhai disebut sebagai Kan Yu, artinya adalah bahwa manusia mengerti kehendak dari alam semesta.

Sehingga, ketika manusia tersebut tinggal di suatu tempat, maka ia harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar tanpa keinginan untuk melawannya. Pada masa tersebut, Feng Shui pun menjadi aliran bentuk serta aliran kompas yang mulai terpecah serta masing-masing aliran Feng Shui pun membentuk teorinya masing-masing.

Ilmu Feng Shui pun terus berkembang hingga pada abad ke 12 sampai 13 Masehi, ketika Tiongkok dijajah oleh Bangsa Mongol saat itu. Pada masa penjajahan tersebut, banyak buku mengenai ilmu Feng Shui dibakar yang menyebabkan ilmu Feng Shui ini hilang hingga hampir 100 tahun.

Lalu, pada abad ke 13, di mana kekuasaan Bangsa Mongol mulai digulingkan, seluruh ilmu Feng Shui yang sempat hilang pun kembali dikembangkan. Bahkan mulai banyak orang awam yang mempelajari ilmu Feng Shui.

Namun usai RRC berdiri, Feng Shui dianggap sebagai sebuah ilmu takhayul yang membodohi rakyat. Pada masa tersebut pula, praktik dari ilmu Feng Shui banyak dilarang oleh negara selama hampir 50 tahun lamanya. Karena pelarangan tersebut, ilmu Feng Shui akhirnya hanya dipraktikan di Hong Kong, Taiwan serta negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Namun, karena para pengembara dari Tionghoa, akhirnya ilmu Feng Shui pun meluas ke seluruh dunia dengan tujuan untuk meneruskan tradisi serta kebudayaan lama Tiongkok. Tetapi, tak jarang pula orang menyebarkan ilmu Feng Shui dengan label komersial.

Dengan adanya kemajuan teknologi informasi serta transportasi, ilmu Feng Shui akhirnya mengundang banyak peminat dari berbagai daerah di negara-negara lain dan tidak hanya di Asia Tenggara saja.

Saat ini, ilmu Feng Shui dikenal untuk melihat suatu lokasi, apakah lokasi tersebut akan membawa keberuntungan apabila dibangun sebuah rumah atau tidak. Namun, ilmu Feng Shui juga dapat meramalkan keberuntungan dan masa depan.

Mewakili Yin dan Yang

Konsep kelima yang diwakili oleh angka 10 adalah hukum keseimbangan Yin dan Yang. Ini adalah konsep bahwa segala sesuatu di alam semesta seimbang dengan kebalikannya, seperti siang dan malam. Angka 10 dapat digunakan untuk mewakili kesetimbangan ini, karena merupakan jumlah dari 1 dan 0, yang melambangkan penyatuan kekuatan yang berlawanan.

Aliran-Aliran Feng Shui Tradisional

Dalam Feng Shui tradisional, ada beberapa aliran yang dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama, yaitu Feng Shui bentuk atau form Feng Shui serta Feng Shui arah atau compass Feng Shui.

Feng Shui bentuk berbicara mengenai tata letak bangunan secara umum, beberapa prinsip dalam Feng Shui bentuk termasuk cukup populer. Di antaranya ialah pintu rumah yang tidak boleh terkena tusuk sate, ruang makan berada di lantai satu dan tidak boleh berada di bawah kamar mandi atau WC yang ada di lantai dua, tempat tidur di lantai dua tidak boleh berada di atas kompor yang ada di lantai bawahnya.

Sedangkan untuk Feng Shui arah, aliran ini berbicara mengenai distribusi energi yang mengalir di suatu bangunan atau ruangan sesuai dengan arah hadap atau lokasinya. Selain itu, Feng Shui arah juga berbicara mengenai waktu yang baik ketika akan membangun sebuah bangunan. Penerapan Feng Shui arah pada suatu bangunan, digunakan untuk menutup maupun menetralisir kelemahan ba zi pada penghuninya.

Simbol Kesatuan Jiwa dan Raga

Dalam filsafat, angka 10 melambangkan kesatuan jiwa, raga, dan kekuatan yang tak terbatas. Hal ini terlihat sebagai kombinasi sempurna dari dunia spiritual dan material. Ini pun diyakini sebagai representasi keseimbangan antara kedua alam ini.

Ide kesatuan ini tercermin dalam fakta bahwa angka 10 dapat dipecah menjadi komponennya, 1 dan 0, yang bersama-sama mewakili kesatuan keberadaan. Angka ini sering dilihat sebagai simbol perjalanan menuju pencerahan spiritual dan pengingat penting akan perlunya mengupayakan keharmonisan dan keseimbangan dalam hidup.

Artikel Terkait: 6 Fakta Feng Shui Rumah Menghadap Barat, Benarkah Tidak Ideal?

Di sekitar kita, angka 10 ada di berbagai tempat dan dilihat sebagai kombinasi dari angka 1 dan 0. Umumnya, angka ini  diartikan sebagai angka sempurna. Lalu, bagaimana ya arti angka 10 menurut Feng Shui?

Selama berabad-abad, banyak orang yang mencoba mengeksplorasi makna dari angka 10. Dari filsuf Yunani kuno hingga akademisi modern, angka ini telah dilihat dari berbagai perspektif, masing-masing memberikan interpretasi unik sendiri.

Dalam artikel ini, TheAsianparent akan mengulas mengenai penjelasan angka berdasarkan Feng Shui. Parents yang berkaitan dengan angka ini atau menjadikannya angka favorit, wajib simak ulasannya berikut ini.

Artikel Terkait: 5 Arti Angka 11 dalam Feng Shui, Salah Satu Angka Keberuntungan!

Kesempurnaan dan Kelengkapan

Secara filosofis, angka 10 sering dilihat sebagai representasi kesempurnaan dan kelengkapan. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa ini adalah angka ini terdiri dari 1 dan 0, melambangkan kesatuan yang berlawanan.

Anggapan bahwa 10 adalah angka sempurna ini telah dipercaya oleh banyak budaya kuno dan dianggap dapat mewakili keseimbangan antara dunia fisik dan metafisik. Dalam hal lain, angka 10 secara historis digunakan untuk menunjukkan sebuah karya kesalahan atau kekurangan. Hal ini pun telah terlihat dalam berbagai ilmu, seperti matematika dan astronomi.

Lima Elemen Dasar Ilmu Feng Shui

Dalam ilmu Feng Shui, ada lima elemen dasar yang memiliki fungsi berbeda-beda, berikut penjelasan kelima elemen dasar tersebut.

Elemen dasar pertama dalam ilmu Feng Shui adalah elemen kayu atau tumbuhan yang menjadi salah satu bagian yang ada di bumi, termasuk dalam tubuh manusia berupa makanan dari sayur-sayuran atau tumbuhan. Elemen kayu dalam Feng Shui ini, memiliki sifat dasar yang alami, fleksibel serta menyukai beberapa hal yang bersifat tradisional dan mudah patah semangat. Elemen kayu, juga diasosiasikan dengan warna hijau yang alami. Elemen kayu juga mewakili dari pertumbuhan serta kreativitas. Kayu dalam ilmu Feng Shui, dapat mendorong pertumbuhan pribadi serta intuisi seseorang yang meningkat.

Mewakili Siklus Kehidupan

Angka 10 sering diartikan untuk mewakili siklus hidup, karena terdiri dari dua angka 1 dan 0. Hal ini menunjukkan bahwa angka 10 mewakili siklus hidup, dari lahir sampai mati dan proses transformasi di antaranya.

Dari perspektif filosofis, angka 10 dipandang sebagai angka yang membawa rasa kelengkapan, karena mencakup konsep siklus hidup dan kematian yang tak terhindarkan. Selain itu, angka 10 sering dianggap sebagai simbol kebijaksanaan dan pemahaman, karena melambangkan siklus kehidupan dan pemahaman tentang kehidupan bekerja.